Reksadana, Instrumen Investasi yang Jadi Primadona di Mata Pemula

Sudah tak zaman lagi menunggu hari tua buat memulai investasi. Sekarang, dengan munculnya berbagai macam instrumen investasi, Anda sudah dimudahkan buat memulainya sejak masih muda. Bahkan langkah tersebut yang akan menyelamatkan Anda dari kesulitan finansial di masa senja.

Lalu, kira-kira instrumen investasi mana yang cocok untuk pemula? Belakangan, reksadana disebut-sebut bersahabat buat calon investor. Beberapa lembaga perbankan pun menyediakannya sebagai salah satu layanan andalan mereka.

Pertanyaan baru lantas muncul: seperti apa cara investasi reksadana? Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara kerja hingga faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi.

Apa itu reksadana?

Disitat dari website resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana merupakan wadah yang dipakai untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemodal. Kemudian, dana yang sudah terkumpul akan diinvestasikan manajer investasi dalam bentuk portofolio efek. Dalam praktiknya pun ada tenaga profesional yang akan mengelolanya dengan baik, yakni Tim Pengelola Investasi dan Komite Investasi. Jadi, Anda tak perlu mencemaskan ke mana dana akan dialirkan.

Salah satu alasan yang membuat reksadana aman untuk investor pemula adalah pemodal tak diharuskan mengeluarkan dana awal hingga puluhan atau ratusan juta rupiah. Dengan modal awal ratusan ribu saja, Anda sudah bisa berinvestasi. Bahkan sejumlah reksadana online mengklaim kalau investasi mereka bisa dilakukan dari puluhan ribu rupiah saja.

Terdengar menggiurkan? Tentu saja. Namun, Anda juga harus ingat kalau reksadana, seperti instrumen investasi lainnya, tak lepas dari risiko. Levelnya memang belum sebanding dengan saham, tetapi bukan berarti tak mengundang risiko tinggi. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan diri sematang mungkin supaya investasi berjalan lancar dan minim resiko. Kalaupun nanti nilai investasi turun, Anda bisa menghadapinya dengan strategi yang tepat.

Pilih reksadana yang murah atau mahal?

Sebagian pemula lantas dihadapkan pada dilema apakah sebaiknya mereka memilih reksadana murah atau langsung ke yang mahal. Sebelum memutuskan, mari pertimbangkan sejumlah faktor yang akan membantu Anda menentukan pilihan.

Keuntungan atau return yang dihasilkan reksadana tak tergantung dari nominal nilai pembelian awal investor. Faktor inilah yang membuat pemula dengan modal awal terbatas dapat memulai investasi dengan reksadana. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Anda dapat keuntungan besar, bahkan lebih tinggi dibandingkan deposito bank dan produk tabungan.

Selain itu, strategi manajer investasi dapat mempengaruhi harga reksadana. Maka dari itu, para investor pemula disarankan mempelajari manajer investasi yang akan mengelola dana investasinya kalau tak mau sering merugi. Kemudian, kondisi harga pasar dari obligasi dan saham, hingga kondisi fundamental perekonomian Indonesia turut mempengaruhinya.

Pengelolaan portofolio investasi adalah faktor lain yang memberikan dampak pada harga reksadana. Jadi, pastikan Anda mengecek track record dan performa manajer investasi hingga prospeknya agar tak kebingungan lagi saat memilih reksadana mana yang sebaiknya digunakan.

Bagaimana cara memulai investasi reksadana?

Secara umum, berikut langkah-langkah memulai investasi reksadana:

  1. Pilih platform reksadana yang sesuai, baik dari lembaga keuangan atau layanan yang tersedia secara online;
  2. Pahami jenis-jenis reksadana. Ada tiga jenis reksadana utama yang kerap dipakai, yakni pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran;
  3. Tentukan jangka waktu investasi. Anda bisa mulai dari satu hingga lima tahun;
  4. Jangan lupa cek kalau lembaga atau platform yang terpilih sudah terdaftar di OJK.

Semoga investasi Anda lancar!

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *