Sering Batuk dan Sesak Napas? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Cacingan!

Pernahkah Anda batuk-batuk hingga sesak napas, tetapi tak punya riwayat penyakit pernapasan? Hati-hati, sebab keluhan tersebut bisa jadi tanda tanda orang cacingan. Ya, gejala cacingan tak melulu berhubungan dengan gatal di area dubur atau perut yang membesar. Pada kasus ini, Anda bisa saja terkena cacingan yang disebabkan cacing gelang.

Cacingan akibat cacing gelang pada orang dewasa
Cacing gelang yang masuk ke tubuh manusia biasanya hidup di usus besar. Berukuran 10-35 cm, jenis cacing ini umumnya menginfeksi manusia melalui makanan kotor yang terkontaminasi telur cacing. Ketika Anda menelannya, telur lantas akan menetas di usus halus. Kemudian, anak cacing gelang pindah bersama aliran dan pindah ke paru-paru.

Larva cacing gelang yang sampai ke paru-paru lantas akan terbawa batuk dan menempel di mulut. Di tahap ini, larva cacing lantas tertelan dan tumbuh jadi cacing dewasa dan bertahan di usus besar selama 6-24 bulan. Pada tahap-tahap tersebut, Anda bisa saja mengalami gejala cacingan akibat cacing gelang.

Jika cacing gelang tinggal di paru-paru, kemungkinan besar Anda akan merasakan:

  • Batuk;
  • Demam;
  • Sesak napas;
  • Nyeri pada dada;
  • Pneumonia aspirasi (infeksi paru);
  • Darah pada dahak.

Sementara gejala cacingan yang disebabkan cacing gelang di usus besar akan memicu:

  • Mual dan muntah;
  • Sakit perut akibat penyumbatan usus;
  • Turunnya selera makan;
  • BAB tak teratur hingga diare;
  • Cacing muncul di tinja;
  • Berkurangnya berat badan.

Penanganan cacingan yang disebabkan cacing gelang
Orang-orang yang mengalami cacingan, termasuk yang dipicu cacing gelang, biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan. Dokter meminta Anda melakukan tes darah untuk mengecek reaksi antibodi akibat infeksi parasit. Kemudian, ada juga pengujian sampel tinja ke laboratorium dan pemindaian dengan CT-scan atau X-ray tergantung kondisi pasien.

Menyoal obat yang dikonsumsi, dokter umumnya menganjurkan levamisole dengan dosis 120-150 mg untuk orang dewasa. Anda hanya perlu meminumnya sekali tanpa pengulangan. Jika gejala-gejala cacingan mereda, dokter dapat menyarankan pasien untuk memastikan apakah infeksinya sudah sembuh.

Walau penanganannya mudah, cacingan sebaiknya tak disepelekan. Pada kasus tertentu, seperti yang dialami manula dengan kekebalan tubuh rendah, penyakit ini dapat memicu penyumbatan usus hingga anemia. Sementara cacingan yang menginfeksi bumil mengharuskan mereka mengonsumsi obat agar mencegah risiko gangguan kesehatan pada janinnya.

Tips mencegah cacingan agar tak kembali terjadi
Pencegahan adalah langkah terbaik yang akan mencegah kembalinya cacingan. Caranya pun mudah, antara lain:

  • Jaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun yang tepat. Terutama setelah Anda buang air, sebelum makan dan masak, serta mengganti popok bayi;
  • Bersihkan buah dan sayur di bawah air mengalir. Sementara untuk daging dan ikan mentah sebaiknya disimpan di tempat serta suhu yang tepat. Kemudian, masak sampai matang;
  • Berikan obat cacing untuk hewan peliharaan secara berkala;
  • Selalu kenakan alas kaki saat bepergian ke luar ruangan dan pakai sarung tangan saat hendak mengambil tanah atau pasir;
  • Gunting kuku secara teratur dan hentikan kebiasaan menggigitnya.

Jika Anda sempat terinfeksi cacingan, pastikan untuk membasuh anus setiap pagi untuk mencegah cacing bertelur, ganti serta cuci pakaian dan sprei setiap hari selama pengobatan dan pemulihan, dan jangan menggaruk wilayah anus yang masih gatal.

Demikian informasi cacingan pada orang dewasa yang disebabkan cacing gelang. Semoga Anda semakin rajin menjaga kesehatan dan kebersihan sekitar!

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *